Menjelang bulan suci Ramadan, pengemis dadakan mulai marak di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Salah satu pengemis asal Pulau Jawa, Tono yang tinggal di salah satu kampung spesialis pengemis dadakan mengatakan, jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, warga kampung itu berbondong-bondong mencari kota-kota untuk mengemis.
Ia mengaku, mulai melakukan survei lokasi tempat di mana akan mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Dikatakannya, hasil mengemis sehari bisa Rp300 ribu hingga Rp500 ribu atau paling sedikit mengirimkan uang ke kampungnya Rp8 juta dalam sepekan.
"Ini rejeki tahunan adanya juga pas di Ramadan saja, kalau hari bisa kami habiskan mengemis di kampung halaman," katanya ketika ditemui di Baturaja, Selasa (16/5/2017).
Sementara Kepala Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Syaiful Kamal melalui Kabid Resos, Karolina membenarkan adanya fenomena pengemis dadakan saat bulan suci Ramadan.
"Ini bukan hanya dari luar, yang paling banyak itu pengemis dadakan dari kabupaten tetangga, memang setiap tahun pasti ada dan juga menjadi agenda melakukan penertiban," ungkapnya.
Kendalanya, pihaknya tidak bisa menangkap para pengemis tersebut karena hanya bisa dilakukan oleh Satpol PP. "Masalahnya saat kita menggelar razia bersama, para pengemis seolah sudah mengetahui dan secepat kilat melarikan diri," katanya.
Ia menambahkan, masalah lainnya juga bukan hanya pengemis, ada juga para oknum memanfaatkan anak kecil untuk mengemis dengan kotak amal. "Itu ada pihak yang menggerakkannya, saat ini kami masih melakukan penyelidikan siapa koordinatornya," ujarnya.
Dikatakannya, hasil mengemis sehari bisa Rp300 ribu hingga Rp500 ribu atau paling sedikit mengirimkan uang ke kampungnya Rp8 juta dalam sepekan.
"Ini rejeki tahunan adanya juga pas di Ramadan saja, kalau hari bisa kami habiskan mengemis di kampung halaman," katanya ketika ditemui di Baturaja, Selasa (16/5/2017).
Sementara Kepala Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Syaiful Kamal melalui Kabid Resos, Karolina membenarkan adanya fenomena pengemis dadakan saat bulan suci Ramadan.
"Ini bukan hanya dari luar, yang paling banyak itu pengemis dadakan dari kabupaten tetangga, memang setiap tahun pasti ada dan juga menjadi agenda melakukan penertiban," ungkapnya.
Kendalanya, pihaknya tidak bisa menangkap para pengemis tersebut karena hanya bisa dilakukan oleh Satpol PP. "Masalahnya saat kita menggelar razia bersama, para pengemis seolah sudah mengetahui dan secepat kilat melarikan diri," katanya.
Ia menambahkan, masalah lainnya juga bukan hanya pengemis, ada juga para oknum memanfaatkan anak kecil untuk mengemis dengan kotak amal. "Itu ada pihak yang menggerakkannya, saat ini kami masih melakukan penyelidikan siapa koordinatornya," ujarnya.
sumber : okezone
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p