Nasional ~ Banjir yang mengepung Istana Merdeka merupakan pertanda bahwa “alam” telah menagih janji Presiden Joko Widodo. Jokowi pernah sesumbar, banjir di Jakarta akan mudah diatasi jika dirinya jadi orang nomor satu di Indonesia.
Analisa supranatural itu disampaikan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas kepada intelijen (21/02). “Jika janji itu tak kunjung ditepati, lingkungan dalam Istana akan kebanjiran,” tegas Ki Gendeng.
Analisa supranatural itu disampaikan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas kepada intelijen (21/02). “Jika janji itu tak kunjung ditepati, lingkungan dalam Istana akan kebanjiran,” tegas Ki Gendeng.
Menurut Ki Gendeng, “alam” sudah memberitahu bahwa Jokowi telah berbohong dalam mengatasi banjir Jakarta. “Hampir menjabat lima, tak tahunya hanya blusukan di Jakarta untuk menaikkan popularitas,” tegas Ki Gendeng.
Selain karena “ulah” Jokowi, menurut Ki Gendeng, banjir yang melanda berbagai wilayah Jakarta merupakan jawaban atas kesombongan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengikutnya. “Ahoker sombongnya minta ampun, seolah-olah menantang alam, bahwa Jakarta tidak banjir setelah Jokowi dan Ahok berkuasa, dan ternyata banjir,” pungkas Ki Gendeng.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 54 titik banjir di Jakarta. Dari titik banjir itu, tinggi genangan dan banjir bervariasi mulai dari 10 hingga 150 sentimeter.
Selain karena “ulah” Jokowi, menurut Ki Gendeng, banjir yang melanda berbagai wilayah Jakarta merupakan jawaban atas kesombongan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengikutnya. “Ahoker sombongnya minta ampun, seolah-olah menantang alam, bahwa Jakarta tidak banjir setelah Jokowi dan Ahok berkuasa, dan ternyata banjir,” pungkas Ki Gendeng.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 54 titik banjir di Jakarta. Dari titik banjir itu, tinggi genangan dan banjir bervariasi mulai dari 10 hingga 150 sentimeter.
Sumber Berita : intelijen.co.id