Melalui rilis yang diterima Rakyatku.com, tepat pukul 13.59 waktu Saudi Arabia, Dede Ahmad Rifai yang juga Pelaksana Fungsi Konsuler I KBRI Riyadh mengonfirmasi bahwa Yuliana beserta seorang TKI lainnya kini dipulangkan ke Indonesia oleh pihak Al Maharah Agency, Kamis kemarin. Kabar itu terbukti usai Dede menghubungi Yuliana serta pihak Agency.
Sekadar diketahui, Yuliana dan rekannya diterbangkan dari Riyadh dengan maskapai Qatar Airways bernomor QR1165 pukul 18.45 waktu setempat dan akan transit di kota Doha, Qatar pukul 20.05 waktu setempat.
Selanjutnya, langsung menuju Jakarta dengan maskapai Qatar Airways nomor QR956 pada Jum’at (3/5/2016) pukul 02.20 dini hari waktu setempat, dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.30 WIB. Dari situ, direncanakan pula penjemputan oleh Tim Direktorat Perlindungan WNI & BHI Kemenlu RI bersama Nana Sutisna Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia.
“Silakan saja bila pihak PPTKIS berencana untuk datang dan berniat menjemput Yuliana di Bandara Soekarno-Hatta. Tetapi bila adanya utusan dari tim Pemerintah, tentunya mereka (Pemerintah) yang memiliki hak dan kewenangan membawa Yuliana beserta rekannya. Memperhatikan Yuliana salah satu TKI korban TPPO, hal yang wajar bila Pemerintah menjemput dan membawanya untuk dimintai keterangannya,” jelas Nana Sutisna, Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia.
Pun saat ini, diakui Nana, pihaknya sementara berkoordinasi dan meminta arahan dari Fajar Nuradi, Kasubdit Perlindungan WNI di Luar Negeri Direktorat PWNI & BHI Kemenlu RI.
Dari kejadian ini pula, Pemerintah RI diharap mengusutnya dan menjatuhkan sanksi tegas soal penyiksaan TKI. "Al Maharah Agency banyak menerbitkan visa kerja formal untuk merekrut Pekerja Indonesia. Setibanya di negara penempatan, para Pekerja Indonesia tidak dipekerjakan sesuai Job Order,” jelas Sadiri Sadimun, Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia Bidang Hubungan Perwakilan RI & Pemerintah Setempat, pada Kamis (02/05/2016) di Jeddah.
Sementara Yuliana, hanya mampu berterimakasih kepada Dede Ahmad Rifai, KBRI Riyadh, dan PDI Perjuangan yang sudah membantu menyelamatkannya. "Alhamdulillah, gaji saya pun sudah diterima,” kata Yuliana melalui sambungan telepon sebelum memasuki pesawat di Bandara Riyadh, Saudi Arabia.
Sebagaimana diketahui, pada Kamis (26/05/2016), DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia menerima pengaduan Yuliana TKI korban perdagangan orang asal Lombok Tengah NTB. Pengaduan tersebut langsung ditindaklanjuti dan dilaporkan ke KBRI Riyadh oleh DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia.
Sumber : rakyatkunews>com