Fakta Mengejutkan ABG Menikah - Ternyata Orangtua Sering Dapati Mereka Ginian di Subuh Hari

Posted by On 8:59 PM with No comments

Fakta Mengejutkan ABG Menikah - Ternyata Orangtua Sering Dapati Mereka Ginian di Subuh Hari
Fakta Mengejutkan ABG Menikah - Ternyata Orangtua Sering Dapati Mereka Ginian di Subuh Hari.
Dunia maya diguncang informasi sepasang remaja yang melangsungkan perkawinan. Foto-foto mereka bersanding di pelaminan beredar di media sosial hingga Senin 27 November 2017.
Awalnya, foto-foto yang juga beredar di grup-grup pesan singkat instan diduga hanya hoaks semata. Tapi setelah dicek, ternyata informasi tersebut benar adanya.
Berikut 9 fakta terkait pernikahan dini tersebut sebagaimana dirangkum dari keterangan warga yang mengetahui pernikahan ini.
1. Pasangan yang menikah adalah Andini (mempelai perempuan) dan Arling (mempelai laki-laki).
2. Andini kini baru berusia 15 tahun, sedangkan Arling setahun lebih tua, yakni usianya 16 tahun.
3. Andini adalah warga Lampa, Kelurahan Mappili, Kecamatan Mappili, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
4. Arling adalah warga Banua Baru, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman.
5. Akad nikah dan resepsi pernikahan berlangsung di rumah Andini di Lampa.
6. Kedua mempelai adalah siswa kelas X dan satu sekolah pada SMA.
. Acara pernikahan keduanya menggunakan adat Mandar.
8. Fakta mengejutkan soal alasan mereka dinikahkan dini terungkap.
Seorang narasumber TribunSulbar.com mengungkapkan jika keduanya memang kini saling jatuh cinta.
Andini juga selalu kedapatan pulang subuh ke rumahnya.
"Dinikahkan karena selalu pulang subuh sama pacarnya. Pernikahan ini untuk mencegah kemudaratan," ujar narasumber tersebut.
9. Sulawesi Barat merupakan provinsi yang menempati urutan pertama kasus pernikahan dini di Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Barat, Andi Ritamariani, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Rabu (18/10/2017).
Ia mengungkapkan, hal tersebut menjadi menjadi problem atau masalah krusial di provinsi ini.
Andi Ritamariani menguraikan, hasil data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Sulawesi Barat menunjukan rata-rata usia kawin pertama berada pada usia 19,3 tahun dan hasil data SDKI 2012 menunjukan angka 19,1 tahun.
"Data ini menggambarkan adanya penurunan rata-rata usia kawin pertama pada perempuan di Sulbar yang seharusnya angka ini harus dinaikkan," katanya.
Ia mengungkapkan berdasarkan sumber data tersebut, rendahnya usia kawin pertama perempuan berakibat pada tingginya angka kelahiran usia di bawah 20 tahun.
Sumber : tribun Lampung

Silahkan Like Halaman Fanspage Kami :

loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p