Ungkapan cinta tak kenal usia, agaknya benar adanya.
Ketika cinta telah bersemayam dalam hati, seseorang akan menerima pasangannya apa adanya.
Kisah itu juga dialami Andi Yusuf (35), warga Jalan Rappang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Pria yang bekerja sebagai Satpam RSUD Lasinrang Pinrang itumenikahi perempuan pujaan hatinya, yang usianya terpaut cukup jauh.
Pujaan hatinya itu bernama Hj Tati (60), warga Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang. Tati bekerja sebagai petani.
Momentum berbahagia itu terjadi pada Senin (7/8/2017) lalu.
Yusuf pun menceritakan rentetan kisahnya saat pertama kali bertemu Tati.
Kejadiannya sekitar setahun lalu. Saat itu, ia bertugas piket dan mengurus absensi keluarga pasien yang menjenguk.
"Tati merupakan satu dari sekian keluarga pasien yang menjenguk saat itu. Kami pun berkenalan dan tukaran nomor HP," kata Yusuf saat ditemui TribunPinrang.com, Kamis (10/8/2017).
Meski sudah tukaran nomor kontak, lanjutnya, Yusuf jarang berkomunikasi lantaran sibuk urus pekerjaan.
Paling saya hubungi tiga bulan sekali. Perjalanan hubungan kami mengalir saja. Ya namanya jodoh, Tuhan yang tentukan," ujar Yusuf.
Ia menegaskan, pernikahan keduanya itu murni karena cinta dan saling suka, bukan karena embel-embel kepentingan lainnya.
"Saya suka Tati. Alasannya sesederhana itu," cetus Yusuf.
Sementara, Tati mengatakan, hubungannya dengan Yusuf memang mengalir begitu saja.
"Namanya takdir, kita hanya bisa menerima itu," kata perempuan beranak lima ini.
Terkait fotonya yang viral di media sosial, keduanya sangat menyayangkan hal itu.
Apalagi, banyak isu miring yang beredar setelah tersebarnya foto itu.
Mulai dari gosip pernikahannya yang disebabkan karena embel ekonomi, hingga isu bahwa sang pria telah menikah sebelumnya.
"Padahal kenyataannya tidak demikian. Pengakuan suami saya, ia tak pernah menikah sebelumnya. Saya hanya bisa tutup mata dan telinga mendengar isu miring itu," papar Tati.
Keduanya berharap, tak ada lagi isu miring yang merusak hubungan mereka. (Hery Syahrullah)
sumber : TRIBUN BANGKA