Riuh-rendah suara takbir, tahlil, dan juga istighfar mewarnai langit sore Kota Kediri. Suara itu berasal dari ratusan massa berpakaian putih yang memadati pojok Alun-Alun Kota Kediri, tepatnya di depan Masjid Agung. Mereka adalah peserta aksi solidaritas bagi Palestina yang berlangsung siang kemarin.
“Ini sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami terhadap saudara-saudara di Palestina sana,” terang Nawawi, penanggungjawab aksi kepada para wartawan di sela-sela aksi kemarin.
Menurutnya aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut menjadi alternatif bentuk simpati muslim dari Kota maupun Kabupaten Kediri untuk Palestina. Pasalnya dukungan dengan ikut terjun ke medan perang tidak memungkinkan. Juga tidak terlalu diperlukan. Justru yang diperlukan adalah dukungan moril dan materiil berupa dana.
“Makanya hari ini selain aksi teatrikal, kami juga menghimpun dana dari masyarakat,” tambah pria asal Pare, Kabupaten Kediri, tersebut.
Dukungan dari masyarakat pun relatif besar. Bahkan tidak mereka sangka sebelumnya. Dana yang terkumpul sejak pagi hingga sore hari mencapai Rp 50 juta. Karena itulah dirinya sangat mengapresiasi apa yang sudah diberikan warga Kota Kediri untuk aksi yang mereka gelar.
“Setelah ini langsung kita sumbangkan ke lembaga sosial yang sudah valid yakni ke ACT (Aksi Cepat Tanggap, Red),” tandasnya.
Para peserta aksi kemarin juga menggelar aksi teatrikal. Menggambarkan dua pemuda dengan menggunakan penutup wajah. Keduanya sedang berpelukan di sisi depan dan diibaratkan sebagai dua orang Palestina.
Di samping kedua orang itu, jaraknya agak jauh, ada dua pemuda berkacamata hitam dan memegang senjata. Keduanya digambarkan sebagai pasukan Israel. Dengan bendera yang terkibar di dekat mereka. Kedua kelompok tersebut kemudian baku hantam.
Hingga akhirnya ketika pasukan Palestina terjungkal, datang dua orang lagi dengan membawa bendera merah putih. Kedua pemuda inilah yang menunjukkan bahwa mereka ini bantuan dari Indonesia. Dan keduanya berhasil menjinakkan dua orang bersenjata tadi. Teatrikal ditutup dengan teriakan takbir.
“Semoga warga Palestina segera bisa kembali hidup aman dan damai,” harapnya.
Aksi kemarin tetap mendapat perhatian besar dari aparat kepolisian. Total ada 80 personil yang mengawal aksi tersebut. Mereka berasal dari satlantas, sabhara, intel, hingga reskrim. Hingga aksi berakhir sekitar pukul 15.00 WIB tidak ada kejadian yang menonjol. “Aman terkendali sampai massa bubar menjelang asar,” pungkas AKP Kamsudi, kasubbag Humas Polres Kediri Kota.
(rk/dna/die/JPR)
sumber : jawapos