Di gubuk reyot berdinding tepas bambu tua yang tiang-tiang layunya sudah digerogoti rayap, yang penuh lubang-lubang, seorang Nek Painem yang berusia 92 tahun hidup dalam keadaan yang memprihatinkan.
Nek Painem bahkan sudah menahun hidup sebatang kara semenjak ditinggal suaminya Sariun sejak 1986 yang lebih dulu dipanggil yang Kuasa.
Baca: NEWSVIDEO: Ini yang Diinginkan Warga Lau Cih Sehingga Rela Menginap di Kantor Dewan
Warga Lau Cih yang menginap di Kantor DPRD Sumut, Rabu (26/7/2017). (Tribun Medan / Dimaz)
Warga Lau Cih yang menginap di Kantor DPRD Sumut, Rabu (26/7/2017). (Tribun Medan / Dimaz) (Tribun Medan / Dimaz)
Tubuh Nek Painem yang tak lagi kuat terpaksa hidup untuk sekadar makan dan minum, dengan berharap dari belas kasih para tetangga di Huta 2 Nagori Karangsari, Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.
Kondisinya bahkan sudah sangat sulit bergerak, berjalan ke sana ke mari di rumah yang berukuran kecil 5x6 meter itu.
Untuk sekedar memasak menuju tungku api saja dia terpaksa mengesot di rumah yang berlantaikan tanah.
Bahkan kalender yang bergambar artis Nikita Willy masih terpampang dengan bulan Januari, padahal sekarang sudah bulan Juli akhir.
Nek Painem (92) menahun tinggal di gubuk reyot di Huta 2 Nagori Karangsari, Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, Rabu (26/7/2017). (Tribun Medan / Dedy)
Nek Painem (92) menahun tinggal di gubuk reyot di Huta 2 Nagori Karangsari, Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, Rabu (26/7/2017). (Tribun Medan / Dedy) (Tribun Medan / Dedy)
Katanya, dirinya sering dibawakan beras dan lauk pauk oleh tetangga yang kasihan kepadanya.
Sesekali ia masak beras dan air. Namun hal itu membuatnya tak enak diri lantaran merasa telah merepotkan tetangga untuk peduli kepadanya.
sumber : tribun medan