Dengan Kepala Benjol, Guru yang Dianiaya Murid karena Tak Naik Kelas Itu, Melapor ke Polisi

Posted by On 8:30 PM with No comments


 Guru SMAN 1 Kubu yang mengalami penganiayaan oleh siswanya, melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kubu.
Kaur Litprodok Bid Humas Polda Kalimantan Barat, AKP Cucu Safiyuddin mengatakan guru berinisial PR itu melaporkan kasus itu ke polisi karena tidak terima dengan perlakuan muridnya EY (20).
"Dalam kejadian itu EY selain menganiaya menggunakan kursi, juga mengarahkan pukulan dengan tangan kosong ke arah kepala PR di bagian kening dan kepala bagian belakang.
Hal tersebut mengakibatkan PR menderita benjol di bagian kening sebelah kanan matanya dan merasakan pusing serta trauma yang cukup mendalam atas kejadian tersebut," ujar Cucu Safiyuddin, Senin (19/6/2017).

PR telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Kubu, Sabtu (17/6/2017) pukul 11.30 WIB.
Saat ini laporan tersebut telah diproses untuk menindaklanjuti
 laporan atas kasus dugaan penganiayaan oleh siswa kepada guru di SMAN 1 Kubu.
Sikap suami korban
Proses hukum dalam kasus tindak kekerasan terhadap guru oleh pelajar ini, menjadi acuan utama dalam penyelesaiannya.
Pihak keluarga korban menginginkan agar bisa menjadi efek jera bagi pelaku dan perhatian bagi siswa lainnya.
Hal itu diungkapkan Suami korban (PR) Rudianto agar semuanya bisa menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
Sebab pihaknya, sejak awal kejadian memang langsung melaporkannya ke pihak berwajib.
"Kalau kami pada intinya tetap menjunjung tinggi proses hukum yang berlangsung. Yang kami inginkan, meski kami selaku guru yang selalu bersikap lemah lembut tapi kami juga bisa keras," katanya.
Atas kejadian ini, kedua orangtua pelaku sudah mendatangi dirinya bersama korban.
Meminta maaf atas prilaku anaknya. Dengan kesimpulan memintakan ampun atas semua kesalahan yang diperbuat anaknya dan bisa dibebaskan.
"Orangtuanya sudah datang ke kami meminta maaf. Tapi kami tidak berbuat apa-apa, tetap hukum menjadi patokan utama dalam penyelesaiannya.
Diharapkan agar tidak ada pihak ketiga yang mencampuri urusan ini. Agar tidak semakin runyam," katanya.
Baginya, hal utama dalam kejadian ini, supaya tak ada lagi siswa yang berani terhadap guru apalagi sampai melakukan tindak kekerasan.
Terutama bagi pelaku sendiri.
"Kalau dibiarkan khawatirnya ini akan berlanjut dan jadi momok yang merusak di masyarakat," jelasnya.
Dia merasa sudah direpotkan dengan urusan tindak kekerasan pelajar ini pada istrinya.(*)
sumber : tribun batam

Silahkan Like Halaman Fanspage Kami :

loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »