
Diduga bayi itu
baru saja dilahirkan. Penemuan mayat bayi itu bermula ketika Sarinah
(50) dan Dolah (52) warga Kandang Serang kabupaten Pekalongan, sedang
mencari rumput di bawah jembatan sungai Keruh.
Saat itu
Sarinah melihat ada tas ransel warna hitam hijau tergeletak di rumput
yang tertopang pipa saluran air dengan posisi tas menghadap ke barat dan
tali tas menghadap ke timur. Kemudian dua orang itu mencari anak
sekolah karena dikira tas itu milik anak sekolah yang jatuh.
Akhirnya saksi
menemukan anak sekolah dan menanyakan apakah itu tas miliknya. Karena
itu bukan tas miliknya, akhirnya Sarinah meminta tolong kepada anak
sekolah tersebut untuk membuka tas temuan itu. Alangkah terkejutnya anak
itu, ketika dibuka ternyata dalam tas berisi bayi. Sarinah pun
terperangah tak mengira sama sekali apa isi tas itu. Karena sebelumnya
dia mengira itu tas milik anak sekolah.
Karena merasa
takut anak sekolah itu memanggil teman-temannya. Selanjutnya saksi
(Sarinah) melaporkan kepada Kades Medayu yang diteruskan melapor ke SPKT
Polsek Watukumpul. Dan membawa tas ransel yang berisi mayat bayi itu ke
Balaidesa Medayu.
Darnawan Bin
Wiryanto (44) Kepala Desa Medayu Kabupaten Pemalang mengatakan urusan
ini diserhakan kepada polisi agar menyelidikinya.
Polisi pun
segera datang ke lokasi dan melakukan olah TKP. Polsek Watukumpul
membawa tas ransel berisi bayi tersebut ke Puskesmas Watukumpul. Pada
saat diperiksa oleh dokter puskesmas Watukumpul, ditemukan leher bayi
terlilit sarung bantal berwarna hijau, tali pusat atau placenta tidak
ada, ujung talipusat dipotong menggunakan benda tumpul. Berat berat bayi
2,6 kg panjang 50 cm.
Guna
pemeriksaan lebih lanjut, bayi itu divisum et repertum di RSU dr Ashari
oleh tim DVI Biddokkes Polda Jateng. Kasus ini masih diselidiki Polres
Pemalang.
(tribunjateng/humas polres pemalang)