
Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung bereaksi menjawab tudingan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.
SBY menyebut fitnah keji Antasari bermuatan politis. Bahkan ketua umum
Partai Demokrat itu menyatakan perbuatan Antasari bertujuan
menghancurkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono, sehari menjelang
pemilihan kepala daerah.
Lewat akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, Selasa (14/2) SBY melancarkan bantahan atas manuver Antasari.
"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga
direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap
saya *SBY*," cuit SBY.
Dia juga menduga motif pemberian grasi kepada terpidana pembunuhan berencana itu bermuatan politis.
"Yang saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kepada Antasari punya
motif politik & ada misi untuk serang & diskreditkan saya (SBY)
*SBY*," katanya.
SBY pun menyindir betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Dia bahkan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
"Luar biasa negara. Tak masuk di akal saya. Naudzubillah. Betapa
kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua tahu
*SBY*," ujar SBY.
Dia mempertanyakan apakah belum puas untuk menghancurkan nama baiknya dan elektabilitas Agus.
"Apa belum puas terus memfitnah & hancurkan nama baik saya sejak
November 2016, agar elektabilitas Agus hancur & kalah *SBY*," cuit
SBY.
"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di
belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017.
*SBY*," kata SBY. (jpnn)
Sumber : pos metro