ada dua perempuan "manusia kayu" asal Sragen yang saat ini menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi Solo. Yaitu Sulami (35) dan Rodiyah (37) yang sama-sama terbujur kaku badannya di atas dipan namun masih bisa berbicara.
Sulami dan Rodiyah dirawat dalam satu kamar bersebelahan. Rodiyah warga Dukuh Watubucu, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen menderita penyakit Ankylosine Spooylitis Sistemik Sklerosis atau mengerasnya persendian sehingga tidak dapat digerakkan.
Rodiyah sudah punya dua anak. Kakak Rodiyah, Maysaroh mengatakan penyakit yang diderita adiknya ini dialami sejak tahun 2006 silam hingga kini.
Menurut Maysaroh, awal mulanya Rodiyah tubuhnya mengalami linu atau nyeri. "Setelah itu, tubuhnya terasa kaku dan akhirnya tidak bisa digerakkan. Hanya kepalanya saja yang bisa digerakkan, dan masih bisa berbicara," ujarnya, Rabu (1/2/2017).
Beberapa waktu lalu Rodiyah sudah bercerai dengan suaminya, dan sekarang suaminya sudah menikah lagi. "Adik saya (Rodiyah) yang meminta suaminya untuk menikah lagi. Memang kadang suaminya masih menjenguk," sambungnya.
Biaya pengobatan Rodiyah semua ditanggung oleh pemerintah. "Bahkan yang menyarankan untuk masuk ke RSUD dr Moewardi beberapa hari yang lalu juga Bu Bupati (Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Red)," tandasnya.
Di sisi lain, ketua tim dokter yang menangani penyakit dua pasien manusia kayu asal Sragen, dr Arief Nurudin mengatakan, timnya masih akan melakukan observasi terhadap Rodiyah. Sedangkan untuk Sulami tim dokter sudah merancang rencana rehabilitasi medik. (tribunjateng/suharno)