Pengemis asal Tangga Buntung, Palembang, IS, BA, AI, JR, dan AD hanya butuh tiga jam mengemis setiap hari di Betung, hingga mampu mengumpulkan Rp 25 juta sebulan.
Itu diketahui saat kelimanya diamankan Buser Polsek Betung, pada Selasa (21/2/2017) lalu.
Lima warga Tangga Buntung itu datang ke Banyuasin membawa anak cacat.
Mereka berkeliling pasar, mendatangi toko-toko, rumah makan, dan rumah warga, guna menjual iba meminta sedekah.
“Kami mengemis mulai pukul 12 siang sampai pukul 3 sore. Hari ini, dapat Rp 800 ribu, biasanya pernah dapat hampir satu jutaan,” kata seorang pengemis, AD, sebagaimana dilansirTribratanews.com, Jumat (24/2/2017).
Dia melanjutkan, mereka baru mengemis memanfaatkan anak cacat sejak dua bulan terakhir.
“Biasanya, kami beroperasi di Kambang Iwak, Palembang, Pasar Pangkalan Balai dan Pasar Betung di Banyuasin,” katanya.
Namun, aksi mereka terhenti setelah mobil angkot jurusan Pakjo-Ampera BG 1034 EA, yang mereka sewa untuk mengantar jemput mengemis di Pasar Betung, dijaring petugas Polsek Betung.
Menurut Kapolsek Betung Ajun Komisaris Zulfikar, saat anggota Buser sedang patroli, mereka mencurigai ada mobil angkot abu-abu trayek Pakjo-Palembang melintas, di kawasan Pasar Atas Kecamatan Betung.
“Saat diperiksa, didapatkan lima orang gagah berpakaian lusuh, dan satu orang cacat permanen lengkap dengan kursi roda,” katanya.
Ketika diinterogasi, anak tunadaksa tersebut ternyata dieksploitasi untuk mengemis, agar masyarakat iba dan memberikan uang.
“Sepertinya, mereka sudah terorganisasi dan punya jaringan. Kalau dilihat dari tubuhnya, masih sehat dan gagah. Bila dibiarkan, ada kemungkinan bisa mengarah perbuatan pidana,” katanya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Betung dan Satpol PP Banyuasin, untuk menindaklanjuti pelaku.
“Kelimanya akan diarahkan ke Dinas Sosial Banyuasin,” katanya.
Sumber : Tribun Lampung