Hidup Miskin di Gubuk Bambu, Dua Lansia Bertahan Hidup dengan Daun Singkong dan Pepaya

Posted by On 7:08 PM with No comments

Hidup Miskin di Gubuk Bambu, Dua Lansia Bertahan Hidup dengan Daun Singkong dan Pepaya
Kondisi Yaitun dan Tepu, kakak beradik di Kediri, Jawa Timur, yang hanya mengandalkan mencari daun-daunan untuk bertahan hidup. 
Yaitun dan Tepu, kakak beradik lanjut usia (lansia) di KediriJawa Timur, tetap saling menjaga hingga masa tua.
Mereka tinggal di sebuah rumah berdinding bambu dan hanya mengandalkan daun singkong dan pepaya untuk bertahan hidup.
Beberapa hari ini, kisah Yaitun dan Tepu ramai dibicarakan di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook Bundane Dhoni KDAR.
Beberapa netizen salut dengan dua wanita renta itu, karena tetap tersenyum dalam keadaan susah sekalipun.
Seperti dikutip dari postingan Bundane, dua wanita itu dulunya bekerja menjadi pemecah batu kali.
Namun ketika usia mereka sudah tua, maka pekerjaan itu tak mungkin dilakukan lagi.
Sudah empat tahun ini Yaitun berjalan dengan cara menggeret pantat dan kakinya (ngesot) karena penyakit yang belum diketahui.
Oleh karena itu, ia hanya mengandalkan adiknya, Tepu, untuk bertahan hidup.
Untuk keperluan sehari-hari, Tepu mencari daun singkong dan pepaya, lalu ditukar dengan bumbu dapur di warung.
Berikut postingan lengkap Bundane yang dibuat kemarin, Rabu (22/2/2017).
Yaitun dan Tepu, adik merawat kakaknya yang sebatang kara di usia senja. Dulunya mereka berdua pemecah batu kali.
Yaitun berjalan ngesot semenjak 4 musim penghujan. Bahkan tidur juga beralaskan tikar di lantai tanah.
Sedangkan Tepu mencari dedaunan sayur untuk ditukarkan dengan bumbu dapur.
Yaitun sudah renta dan tidak bisa berjalan lagi seperti orang normal lainnya karena jika ia berjalan dengan cara ngesot.
Bahkan kalau tidur pun ia dengan hanya beralaskan tikar yang digelar di lantai tanah dengan bantalnya yang usang dan berbau.
Yaitun yang dulunya bekerja sebagai pemecah batu kali ini hidup dengan Tepu adiknya, yang juga sudah tua.
Tepu yang janda itu dulunya juga pemecah batu lali untuk bahan material. Namun kini tenaganya juga tidak memungkinkan untuk bekerja berat lagi.
Yaitun tidak mempunyai anak karena tidak pernah menikah.
Sedangkan Tepu yang janda itu mempunyai anak tapi juga janda dan pekerjaannya hanya buruh saja dengan penghasilan yang tidak tentu.
Tepu dan Yaitun tinggal Dusun Pandanarum RT 002 RW 008 Desa Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
Sehari-harinya kini Tepu mencari daun singkong atau pepaya untuk kemudian dibawa ke warung untuk kemudian ditukarkan dengan bumbu dapur."
Saat dikonfirmasi Bundane menjelaskan, selain kaki tak bisa berjalan, salah satu tangan Yaitun juga lumpuh.
Ia belum tahu pasti penyakit yang diderita wanita 70 tahun itu dan apakah sudah diperiksakan atau belum.
Kemungkinan katanya, hanya diperiksakan ke dokter umum. Bila ada pihak-pihak yang ingin membantu dua lansia itu, maka komunitas yang diikuti Bundane siap untuk menyalurkan.
"Kalau mau membantu bisa melalui Komunitas Donatur Anak Rantau (KDAR). Menghubungi nomor 085854115562 atas nama Teguh Wiyono atau 085297912270 punya saya," kata Bundane Dhoni. (*)
Sumber : Tribun Lampung

Silahkan Like Halaman Fanspage Kami :

loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »