Hanim dan Haniza menjadi yatim piatu sejak dua tahun lalu.
Dream - Kondisi memprihatinkan dialami oleh kakak beradik di Malaysia, Norshazuahaniza Hanim Mohammad Esam (19) dan Norshazreen Haniza Hanis Mohamad Esam (16). Keduanya bertahan hidup mengandalkan uang pensiun mendiang ayahnya sebesar 1.300 ringgit atau setara Rp3,9 juta.
" Almarhumah ibu, Khatijah Ibrahim, meninggal dunia akibat diabetes kronis pada 2011 di usia 41 tahun, sedangkan almarhum ayah, Mohammad Esam Harin, pensiunan tentara meninggal tiga tahun kemudian di usia 47 tahun akibat penyakit yang sama," ujar Hanim.
Pelajar tingkat enam Sekolah Menengah Kebangsaan Pasir Gudang 2 ini mengatakan, usai ayahnya meninggal, dia dan adiknya tinggal di Panti Asuhan Yatim Darul Hanan.
Tetapi, setelah tamat SPM, dia memutuskan kembali tinggal di rumah peninggalan orangtuanya di Taman Scientex. Sementara adiknya yang masih tingkat empat SMK Pasir Gudang 1 masih tinggal di Darul Hanan dan pulang tiap dua pekan sekali.
Hanim mengaku menggunakan uang pensiun ayahnya untuk membayar kebutuhan bulanan rumah sebesar 650 ringgit atau sekitar Rp1,9 juta. Sementara sisanya untuk membayar tagihan dan uang saku sang adik.
Uang tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan keduanya. Akhirnya, Hanim memutuskan memanfaatkan waktu liburan sekolah untuk bekerja.
Hasil SPM menunjukkan Hanim meraih nilai 5A, sementara adiknya mendapat 4A pada tingkat 3. " Jika ada kesempatan saya ingin lanjut sekolah, tetapi jika tidak, saya berharap dapat bekerja sebagai PNS dan bantu adik saya yang ingin menjadi koki," ucap dia.
Sebelumnya, Hanim mendapat sumbangan berupa uang tunai dan kebutuhan pokok dari Anggota Parlemen Pasir Gudang, Datuk Normala Abd Samad.
Normala mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan dua anak yatim tersebut. Selain itu, dia akan mengusahakan bantuan dari Majelis Agama Islam Johor.
Sumber: mynewshub.cc