Kisah Miris Nenek Miskin di Pangkep. Tak Punya Biaya, Amputasi Jarinya Sendiri

Posted by On 1:39 AM with No comments

Nenek Jannia (63), warga Kampung Parangluara, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), memperlihatkan jari yang sudah dia potong atau amputasi sendiri.

inilah kisah pilu dan miris di negeri ini. Warga miskin seolah “dilarang” sakit. Meski kejadian ini hanya segelintir saja, tapi tentunya Akibat operasi amputasi yang tak melalui cara medis, membuat Nenek Jannia masih sering mengalami rasa sakit pada ujung jari telunjuk kirinya yang sudah dipotong.
Saat di temui di gubuknya di Kampung Parangluara, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), dia mengaku nekat melakukan hal yang membahayakan dirinya ini karena terdesak.
10 kali mondar mandir ke puskesmas akibat lukanya yang tak kunjung sembuh. Tangannya luka setelah terkena mesin perontok padi. Karena tak kunjung sembuh, dia pun mendapat rujukan oleh dokter puskesmas pada 16 Juni 2016 untuk berobat ke rumah sakit.
Karena tidak memiliki biaya dan tahu menahu soal arah rujukan yang di alamatkan dokter, dia terpaksa mengamputasi tangannya sendiri 6 hari setelah mendapat rujukan atau tepatnya pada 22 Juni 2016.
Meski terdadtar sebagai peserta BPJS, namun keterbatasan dan ketidak tahuannya berobat di rumah sakit membuat Jannia nekat potong jarinya sendiri yang sakit.
“Takut ka pergi di rumah sakit, tidak ada juga uangku untuk ke sana. Tidak kutau juga siapa di temui di sana,” paparnya.
Sambil memperlihatkan jarinya yang masih sering mengalami sakit nenek yang hanya tinggal berdua dengan cucu perempuannya di gubuk, mengaku tak pernah di kunjungi oleh pemerintah desa sejak dirinya sakit. Beruntung, dokter setempat memberikan perawatan setelah jarinya dia potong send tamparan bagi pemerintah yang selalu berkoar-koar mengenai pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin.
Itulah yang dialami Nenek Jannia (63). Sungguh sangat memilukan. Akibat takut terkena biaya yang mahal dan tak punya ongkos transportasi ke kota, dia terpaksa “memotong” alias mengamputasi jarinya sendiri dengan pisau dapur.
Sumber : Pojoksulsel

Silahkan Like Halaman Fanspage Kami :

loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p