Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Karawang bernama Masamah
(38), warga Desa Karya Mukti, Kecamatan Lemahabang, tewas dianiaya
majikannya di Arab Saudi.
Korban diketahui tewas dua bulan lalu, persisnya 14 April 2016. Namun
jenazah korban baru dipulangkan pemerintah Arab Saudi, pada Senin 13
Juni 2016.
Menurut suami korban, Asep Dudung, istrinya sudah lama mengeluh
karena sering disiksa oleh anak dan majikannya di Arab Saudi. Bahkan,
terakhir korban mengeluh karena disiram air panas oleh anak majikannya.
"Karena sudah tidak kuat, istrinya menelpon minta dipulangkan segera.
Saya sudah tujuh bulan tidak bisa berkomunikasi dengan istri saya.
Kemudian saya dapat kabar kalau istri saya sudah meninggal," ungkapnya,
Selasa (14/6/2016).
Asep Dudung mengungkapkan, istrinya sudah enam tahun bekerja di Arab
Saudi, dan tidak pernah kembali ke Indonesia. Komunikasi dengan istrinya
selama itu, hanya dilakukan melalui telepon.
Sebelumnya, selama tiga tahun tidak ada masalah dengan pekerjaan
istrinya antara tahun 2010-2013. Namun selanjutnya istrinya mulai sering
mengeluh dengan majikannya.
Sejak tahun 2015, Asep mengaku hanya bisa berkomunikasi dengan
istrinya sebanyak empat kali. Selanjutnya, istrinya sudah tidak bisa
dihubungi lagi, hingga akhirnya dia mendapat kabar istrinya telah
meninggal.
"Saya sudah berupaya menghubunginya, tapi susah sekali. Bahkan, sudah
minta tolong teman yang ada di sana juga tidak bisa dilacak
keberadaannya," katanya.
Asep berharap, kasus yang menimpa istrinya bisa diusut tuntas dan
penyebab istrinya meninggal dapat diketahui. Pemerintah diminta ikut
bertanggung jawab, karena setelah sekian lama pihak keluarga baru
mengetahui korban meninggal.
"Kami menuntut keadilan dari pemerintah, tolong diusut kasus ini
sampai tuntas. Keluarga yang ditinggalkan tidak rela jika kasus ini
dibiarkan begitu saja. Apalagi, kedua anak saya menanyakan terus
penyebab kematian ibunya," katanya.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana yang datang
menemui keluarga korban menyatakan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya
atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang atas kematian yang menimpa
Masamah.
"Saya juga ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu prosesi pemulangan jenazah, terutama PJTKI lalu BNPPTKI, selain
itu kepada LBH Masykar yang telah membantu secara sukarela tanpa biaya
sedikit pun," katanya.
Cellica juga berharap kasus ini bisa diselesaikan secara tuntas
secara hukum, dan kepada masyarakat sekitar, dia mengimbau untuk tidak
menjadikan TKW sebagai opsi perbaikan ekonomi.
"Belum tentu menjadi TKW itu lebih baik dari pada bekerja di negeri
sendiri, buktinya, lihatlah apa yang terjadi pada almarhumah, jangan
sampai ada korban lagi seperti ini," tukasnya.