Semangat kakek penjual balon ini sungguh tak disangka-sangka.
Lelaki yang akrab disapa Kakek Giman ini tetap mencari nafkah meski dengan keterbatasan fisik yang ia miliki.
Kakek Giman tetap berjualan balon untuk menyambung hidupnya.
Biasanya, Kakek Giman ini berjualan balon disekitar Kota Gede, Yogyakarta.
Kisah kakek sebatang kara penjual balon ini pun dibagikan oleh akun
facebook Momo Doang yang diposting ke grup info cegatan jogja.
Menurut Momo, Kakek Giman Beliau biasa berjualan mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Kakek Giman hidup sebatang kara setelah istirnya meninggal dunia.
Bahkan, anak semata wayangnya saat ini tidak tinggal bersamanya setelah menikah dengan kekasihnya.
Setiap hari, lelaki yang usianya sudah menginjak kepala enam itu
berjalan kaki dari Lapangan Karang sampai seputaran Pasar Kota Gede
untuk menjajakan balon warna-warni yang dibawanya.
Namun, saat itu lelaki yang berjalan menggunakan tongkat tersebut mengaku belum satu pun dagangannya terjual.
"Mungkin hari ini belum rejeki beliau,karena balon yang beliau bawa
belum satupun laku terjual," tulis Momo dalam cerita yang ia bagikan
pada Jumat (28/7/2017).
"Saya pun mengutarakan niat saya untuk membeli tetapi saya tidak
punya uang sama sekali, tanpa basa basi beliau langsung mengambil satu
buah balon dan mengikatkanya pada pemberat dan beliau berikan dengan
cuma-cuma,namun saya menolaknya dan mengatakan lain kali saja," tulisnya
lagi.
Kisah yang dibagikan Momo ini mengundang banyak perhatian dari netizen.
Sejak pertama kali diposting, ratusan komentar langsung terlontar
dari para pengguna akun facebook yang membaca kisah yang dibagikannya.
Akun Dwi Yulianto berkomentar: "Saya pernah bertemu di depan SMA 5
Yogya, bnyak pelajaran hidup yang bisa dipetik. beliau orang Karangmojo
Gunungkidul, ckup lama ngbrol sama beliau waktu itu".
Akun Rianto menambahkan: "Salut dengan perjuangan simbah...terakhir lihat simbah 5 tahunan yang lalu".
Sementara itu, tidak sedikit juga yang mendoakan Kakek Giman agar jualannya bisa laris setiap hari.
"Sehat terus nggih Mbah, Mugi2 dilancarke rejeki ne amin," kata akun Gotang Ireng.
"Moga Pak Giman senantiasa sehat dan mumbul rezeki ne ... Aamiin," tulis akun Sugeng Sugiharto.
Berikut ini tulisan kisah lengkap yang dibagikan akun facebook Momo Doang:
"Sore ini saya berniat untuk sekedar menikmati petang di kota
gede,sambil berkeliling dan menikmati suasana khas kota gede,tanpa
sengaja saya mendahului seseorang bapak berjalan tertatih tatih dengan
tongkat penyangganya sedang membawa balon berwarna warni,,,,
Saya pun menghentikan laju motor saya sambil mengamatinya dari
kejauhan,ternyata bapak tersebut berjualan balon namun terlihat tidak
banyak balon yang beliau bawa,,,,
Setelah mendekat saya pun memanggil bapak tersebut sembari
mengobrol seputaran balon saya pun berkenalan,beliau bernama bapak giman
berusia 60 tahun yang berasal dari wonosari,beliau mengontrak pada
sebuah kamar di tinalan timur,rt 56 rw 12 kelurahan krenggan,istri
beliau telah meninggal dan anak semata wayangnya telah menikah dan
tinggal di wonosobo,,,,
Beliau biasa berjualan mulai jam 18.00 sampai 20.00 dan berjalan kaki dari lapangan karang sampai seputaran pasar kota gede,,,,
Mungkin hari ini belum rejeki beliau,karena balon yang beliau bawa belum satupun laku terjual,,,,
Saya pun mengutarakan niat saya untuk membeli tetapi saya tidak
punya uang sama sekali,tanpa basa basi beliau langsung mengambil satu
buah balon dan mengikatkanya pada pemberat dan beliau berikan dengan
cuma-cuma,namun saya menolaknya dan mengatakan lain kali saja,,,,
Hari ini saya belajar banyak tentang hidup dari seorang tukang
balon,dalam segala keterbatasan fisiknya tidak pernah menyerah dalam
menghadapi kerasnya hidup dan satu yang pasti beliau tidak mau meminta
ataupun membebani hidup siapapun selama beliau masih bisa berusaha,,,,
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari seorang tukang balon
tentang perjuangan,kerja keras,kesabaran dan keikhlasan,,,,,Terimakasih
dan semoga bermanfaat,,,,"
sumber : tribun bogor